(Lagi, lagi dan lagi) ngomongin impian

Setelah kemarin gue nulis blog sembari nunggu Regol FE, sekarang gue informasikan kalo ternyata Regol di undur hari ini. Tega kan Birpend, semena- mena menggantung nasib kita. hahaha lebay!
Tapi emang bener, kemarin gue itu deg- degan banget! stand by di depan komputer dari jam 8 pagi. hahaha Tapi hari ini gue mulai standby di depan komputer jam setengah 2.

Oiya, sekarang gue akan menceritakan pengalaman gue bersama Arashi selama liburan ini.
hahahaha, terlalu berlebihan memang, tapi emang gitu. Liburan gue kali ini seakan- akan gue benar- benar tenggelam oleh Arashi.
Setelah sebelumnya gue bilang kalo selama liburan gue udah menghasilkan 60 giga byte video Arashi, ya itu emang yang terjadi sebenarnya!!
Arashi semakin membuat keinginan gue untuk bisa kerja di perusahaan broadcasting di Indonesia, kalo bisa di Jepang menjadi bertambah berpuluh- puluh kali lipat.
Melalui Arashi, gue bisa tahu bagaimana sistem dunia industri pertelevisian Jepang, dan itu semakin membuat gue benci banget sama sinetron- sinetron Indonesia yang makin lama makin aneh, bahkan ada yang sampai season 6. Bayangin aja, di Jepang aja, Sebuah drama dibuat jadi Season 2 aja perusahaan broadcasting mikirnya berulang- ulang. Dan yang paling penting, Rating itu penting! penting banget! mereka transparan sama yang namanya Rating. Jadi, kita sebagai penonton atau masyarakat tau kualitas dari drama yang kita tonton. Coba di Indonesia, Emang kita tahu rating acara TV di Indonesia ? yang gue tau cuma acara " Suparman " yang bajaj itu, itupun karena sutradaranya adalah alumnus SMA gue, jadi sering di message setiap minggu di FB rating yang dia peroleh. Selebihnya nggak tau gue! bahkan seorang aktor bisa benar- benar nggak bisa dapet Job kerjaan lagi kalo sampai acara atau drama yang dia mainin mendapatkan rating yang rendah. Bayangin aja, sekarang di Indonesia, berapa ratus artis yang tiap hari menghiasi televisi kita, mereka datang, pergi, dan bahkan ada yang nggak kembali lagi. Sedangkan di Jepang, jadi Artis itu susah banget!, meskipun nggak sesusah dan se-freak di Korea Selatan. Nggak ada sepengetahuan gue artis Jepang yang bunuh diri, mereka kelihatan enjoy- enjoy aja (sepenglihatan gue) menggeluti pekerjaan mereka.

Dan yang paling penting profesionalisme mereka itu perlu diacungi jempol.
Nggak kayak di Indonesia, sedikit- sedikit pakai stuntman. Mereka benar- benar menjalani pekerjaan mereka. Kalo misalnya pekerjaan mereka menuntut untuk bisa naik kuda, mereka akan benar- benar belajar naik kuda. hahaha

Fan service.
Itu penting. Contoh aja Arashi, mereka sering kok melakukan fan service, entah itu terbang dari ketinggian 30 meter, atau apalah yang lain di setiap konsernya, dengan harapan bisa menebus keinginan para fansnya yang udah bayar tiket konser mereka, yang harga terendahnya sekitar 87 ribu yen. tebak kalo di terjemahkan ke rupiah berapa ? yaaaaa sekitar 8, 7 juta rupiah! tapi menurut gue kebayar lah dengan berbagai teknologi dan efek- efeknya, sekaligus venue-nya yang dilaksanakan di Kokuritsu dan Dome- dome besar di Jepang.

Sumpah, semua itu membuat keinginan gue untuk bisa bekerja di belakang layar dunia pertelevisian Indonesia menjadi semakin besar.
Udah banyak ide- ide acara yang bakal gue bikin kalo misalnya gue jadi direktur pelaksana di suatu stasiun televisi.
Teman- teman gue juga pada heran, kenapa daridulu gue pingin banget kerja kayak gitu, padahal saat ini gue kuliah di jurusan manajemen. Tapi karena gue mau Marketing, Insya Allah terlaksana. Amin. Karena Marketing sama broadcasting ada di suatu wilayah yang sama.

Gue seneng lihat review orang setiap mereka habis menonton suatu acara.
Dan gue pingin suatu hari , acara yang gue produksi , akan dinikmati oleh mereka, dan mudah- mudahan dapat comment yang positif.

Gue nggak suka nunggu sesuatu yang bikin gue deg- degan, tapi gue mau suatu hari gue duduk didepan komputer sambil nunggu berapa rating acara yang gue buat!

Gue pingin ngerasain kebersamaan tim produksi yang bisa bertahan sampai bertahun- tahun karena acara atau produksi kita ternyata dapat respon bagus dari masyarakat!

Meskipun susah, gue pingin acara gue itu murni untuk kepentingan penonton, dan hanya memasukkan sangat sedikit kepentingan bisnisnya.

Gue pingin menjelaskan kepada semua kru gue tentang konsep dan ide- ide yang gue punya.

Gue pingin semua ide- ide gue ada wadah dan tempatnya.

Gue pingin googling nama acara yang gue buat dan membaca semua hal yang berkaitan dengan scara gue.

Gue pingin suatu hari nama gue ada di running text dengan tulisan gini

Direktur Pelaksana

Febrina Eka Putri , SE

Atau

Direktur Tim Kreatif

Febrina Eka Putri, SE

ITU MIMPI SAYA!


hahahaha kayaknya keinginan- keinginan gue itu cocoknya buat orang yang punya broadcasting, bukan orang yang kerja di broadcating.

hahahaha udah lah yaaa.
Itu impian gue, dan beneran kata Ohno Satoshi (lagi- lagi Arashi)
" kalo lo suka sesuatu dan lo suka ngejalaninnya, jalani aja. karena suatu hari kesukaan itu akan ngebawa lo pada apa yang lo impi- impikan dan yang jadi impian lo"

yeah!! I can make it.....
Suatu hari pasti gue bisa dapat apa yang gue impi- impikan! hahahaha

0 komentar:



Posting Komentar