Baru aja gue lewat 61, yang biasanya tiap hari gue berangkat kuliah gue lewat depan jalan masuknya, sekarang benar- benar lewat depannya. Kaget gue sekarang lewat 61. Miris sih kalo inget kok ini sekolah jadi keren pas angkatan gue lulus. Bayangin aja, pas gue masuk 61, sekolah ini udah menyerukan yang namanya "akan menjadi sekolah Internasional" , dan sampai angkatan gue lulus pun masih nggak jadi sekolah Internasional, tapi lumayan lah setidaknya guru- guru 61 udah mulai pakai 2 bahasa (Indonesia- Inggris). FYI aja, Sekolah Internasional itu bukan kayak sekolah lain yang punya kelas Internasional, jadi sangat beda tuh artinya. Di mulai dari jalan masuk ke 61. Gue udah melihat papan besar bertuliskan " Sekolah Standar Internasional SMAN 61 Jakarta ". Sebelumnya, ADA juga, tapi nggak sebesar itu, dan nggak berwarna kayak gitu, hanya hitam putih, dan yang pasti kalah besar dari tulisan SMA sebelah. Jadi berasa anak tiri gitu gue di SMA sendiri. Langsung aja kita masuk ke Jalan 61. Sama seperti yang dulu, jalannya kayak gitu juga, nggak tambah lebar, dan seperti biasa, para orangtua 61 yang keluar jalan masuk 61 merupakan salah satu faktor penyebab kemacetan di Pondok Bambu. mengenai tulisan 61 itu, jadi inget nggak sih anak 61 kalo mau turun di 61, kalau naik angkot, abang angkotnya bilang " pus*ka, pus*ka," kita pasrah aja deh. hahaahahaha sekarang tepat langsung di depan 61, nggak tau kenapa sekarang lapangan yang ada di depan 61, yang kayaknya bukan punya 61, melainkan punya perusahaan jasa angkut yang isinya truck- truck besar sekarang jadi tempat parkir anak- anak 61 yang bawa mobil. Yang bawa motor, masih tetap di dalam sekolah. FYI lagi, lapangan yang ada di depan 61, pas gue mau masuk 61 dengan uang masuk kurang lebih 7 juta itu, uang pangkalnya akan digunakan buat beli tanah di depannya buat di jadiin lapangan indoor, keren nggak sih, tapi sampai sekarang itu tanah malah jadi milik perusahaan lain. Gue sih nggak liat dalamnya gimana, tapi denger- denger dari anak- anak yang lain, udah mulai banyak perubahan di sana- sini, Tapi nggak tau, katanya sih sekarang laboratorium fisika sama bahasa, sekarang ada lantai 2 nya. Hahahaha gue aja yang baru lulus setahun yang lalu aja miris liatnya, apalagi yang udah lulus dari puluhan tahun yang lalu. Oiya ada lagi, gue kan punya sodara yang masih sekolah di 61. jadi di 61 tiap angkatan ada 6 kelas, yang terdiri dari 1 kelas reguler dan 5 kelas Internasional. Tebak bayaran buat anak reguler berapa . Rp. 600 ribu. Yaaaaaaaa sekolah negeri lho itu, Bahkan kayaknya mahalan biaya sekolah SMA daripada bayaran kuliah. Mari sama- sama kita bayangkan berapa bayaran buat anak- anak kelas Internasional. Gue sih tau, tapi silahkan tebak sendiri . dan Mulai tahun sekarang, 61 akan memberlakukan ujian mandiri buat masuk ke situ, nggak cuma 61 juga sih, tapi semua SMA yang udah di tetapkan berstandar Internasional. Tapi nggak salah juga sih bayarannya segitu melihat standar yang udah sampai Internasional plus fasilitas- fasilitas yang ada di 61. Gue akui, 61 emang kecil, tapi fasilitasnya lengkap, kecuali ruang band yang nggak ada yang bahkan kalah dari SMP gue, 252 yang punya ruang band, tapi nggak kuat nampung alat band yang banyak. Sombongnya! hahaha ya iyalah, 252 kan pernah dapet hadiah dari salah satu minuman ringan bersoda berupa alat band lengkap gara- gara ngumpulin tutup botol paling banyak. hahahaha. Yaaaa seperti mars 61 yang liriknya .....????!!1?? (beberapa menit kemudian) yang itulah pokoknya marsnya lupa gue, hahahaa
Kaget gue liat 61
- Senin, 07 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar